Jantho, Beaktual.com – Pemerintah Kabupaten Aceh Besar pada Minggu 31 Juli 2022 menerima bantuan pupuk organik cair dari Kementerian Pertanian sebagai salah satu solusi membantu petani kawasan itu mengoptimalkan hasil pertanian mereka. Bantuan pupuk itu bersumber dari dana APBN melalui aspirasi Anggota DPR RI komisi IV M. Salim Fakhry.
Jumlah pupuk cair yang disalurkan itu sebanyak 17 ribu liter yang diperuntukkan bagi 57 kelompok tani yang tersebar di 14 kecamatan di Aceh Besar.
Prosesi penyaluran bantuan pupuk berlangsung di Kecamatan Kuta Malaka dengan dipimpin Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, Anggota DPR RI komisi IV Salim Fakhry, Sekda Aceh Besar Sulaimi, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh Cut Huziamah, dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar Jakfar.
Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto di sela kegiatan itu menyebutkan, kabupaten tersebut memiliki luas lahan baku sawah seluas 25 ribu hektar lebih yang tersebar di 23 kecamatan.
Kabupaten Aceh Besar juga disebut memiliki potensi besar di bidang pertanian terutama pada sektor pangan khususnya padi. Namun luasnya areal persawahan yang digarap para petani belum terimbangi dengan ketersediaan pupuk.
“Karena itu Pemerintah Kabupaten Aceh Besar bersama Kementrian Pertanian dan Anggota DPR RI komisi IV berusaha mencari solusi guna mengatasi permasalahan -permasalahan terkait kekurangan dan ketersediaan pupuk tersebut,” ujar Iswanto.
Salah satu solusinya yakni memberikan bantuan Pupuk Organik Cair kepada petani, sehingga di harapkan dapat mengatasi permasalahan kekurangan pupuk guna meningkatkan produksi dan produktivitas padi di Aceh Besar.
Pj Bupati pada kesempatan itu juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam membantu petani Aceh Besar memperoleh pupuk, baik para pihak di Pemkab Aceh Besar, Pemerintah Aceh, hingga pemerintah pusat.
Sementara Anggota DPR RI komisi IV Salim Fakhry menyebutkan bantuan pupuk tersebut bersumber dari APBN yang disalurkan melalui aspirasi pihaknya di DPR RI. Salim mengajak Pemkab Aceh Besar dan seluruh stakeholder di kabupaten itu untuk sama-sama membangun Aceh Besar, terutama dalam hal peningkatan hasil produksi pertanian.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh Cut Huziamah dalam penjelasannya menyebutkan, kemampuan pemerintah dalam menyediakan pupuk bersubsidi bagi petani terbatas. Pemerintah hanya mampu mensubsidi sekitar 30 persen dari kebutuhan pupuk untuk para petani.
Untuk itu, salah satu strategi yang bisa membantu mengatasi keterbatasan kemampuan subsidi pemerintah yaitu dengan menggunakan pupuk organik.
Penggunaan pupuk organik disebut adalah solusi bagi petani untuk tidak bergantung sepenuhnya pada pupuk an organik. Apalagi mengingat harga pupuk an organik non subsidi yang cukup mahal sehingga akan menyulitkan petani.
Lebih lanjut, Cut Huziamah berharap penyaluran bantuan pupuk organik cair ini dapat menambah semangat para petani di Aceh Besar yang merupakan sentra produksi padi yang berhasil menyumbang produksi beras 12 persen dari produksi beras secara keseluruhan seluruh Aceh.[]