Banda Aceh, Beaktual.com – Ketua Umum KONI Aceh, diwakili Ketua Pelatda Drs.Bachtiar Hasan,MPd bersama Plh. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh Dr. Asbaruddin, M.Eng menyambut tim karateka Aceh yang baru tiba dari Kuala Lumpur Malayasia, di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Aceh Besar, Selasa, 05 Desember 2023.
Bachtiar menyampaikan apresiasi dan selamat atas prestasi gemilang ini, Ia mengucapkan rasa syukur dan terimakasih kepada seluruh atlet, terutama kepada pelatih Shihan Arie Marzuki dan asisten pelatih Sensei Hendra Darmawan, yang selalu sabar dalam membina para atlet karate Aceh di bawah binaan KONI Aceh dan Disdik Aceh.
“Prestasi istimewa tim karate Aceh adalah hadiah akhir tahun yang membanggakan. Semangat ini akan menjadi pendorong dalam persiapan menghadapi PON Aceh-Sumut 2024. Sukses terus untuk perjalanan latihan dan kompetisi mendatang,” ujar Bachtiar.
Kepala Pelatih Karateka Aceh Shihan Arie Marzuki mengungkapkan rasa syukur atas prestasi yang kedua kalinya yang diraih anak-anak dalam kejuaraan level Internasional.
Arie menjelaskan, Mayor’s Cup Karate Championship diikuti peserta dari 15 negara. Aceh menurunkan tujuh atlet yang bertanding di lima nomor pertandingan yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia dari 1 hingga 3 Desember 2024.
Mayor’s Cup Karate Championship adalah lanjutan dari kejuaraan internasional sebelumnya, yang diikuti lebih banyak negara, dengan jenjang yang lebih tinggi.
Sepanjang tahun 2023, sudah 31 medali berhasil direbut oleh para atlet asuhannya dari berbagai kejuaraan. Terdiri dari dua puluh medali emas, tujuh perak dan empat perunggu, mulai dari Kejuaraan Internasional malaysia, Piala Pangdam Iskandar Muda, Kejurnas Menpora Kejurnas Open di Jabar, dan yang terakhir Kejuaraan Internasional Mayor’s Cup Karate Championship Malaysia. Jelas Arie.
Shihan Arie Marzuki mengaku cukup puas dengan hasil yang telah diperjuangkan oleh para atlet, karena terus menunjukkan grafik peningkatan, dari kejuaraan-kejuaraan yang telah mereka ikuti, baik level daerah, nasional maupun internasional. Kejuaraan-kejuaraan yang telah diikuti menjadi bagian penting persiapan menghadapi PON XXI Tahun 2024.
“Bahkan, Najla Syakira berhasil meraih penghargaan sebagai Best Of the Best pada Kejurnas Menpora,” sebut Shihan Arie Marzuki.
Ia menyampaikan terimakasih kepada Pj Gubernur Aceh, Pangdam Iskandar Muda, Kadisdik Aceh dan Ketua Umum KONI Aceh, yang selama ini tidak henti-hentinya memberikan dukungan penuh kepada tim asuhannya.
“Ke depan, proses latihan akan lebih kita maksimalkan, baik sisi fisik, tehnik, dan mental,” kata Shihan Arie Marzuki.
Sementara salah seorang atlet peraih medali emas atas nama Najla Syakira mengungkapkan rasa haru dan syukur atas prestasi yang mereka persembahkan buat Aceh. Prestasi ini yang kesekian kalinya mereka dapatkan dari berbagai event yang telah mereka ikuti dan menjadi penyemangat untuk mengikuti PON XXI Tahun 2024.
“Dalam event kali ini ada lima medali yang berhasil kami raih yaitu tiga medali emas dan dua medali Perak, dan lawan yang paling tangguh adalah tuan rumah yaitu Malaysia ”,ungkap Najla dengan penuh semangat.
Ia menyampaikan terimakasih kepada Pelatih shihan Arie Marzuki dan Asisten Pelatih Sensei Hendra Dermawan, dan kepada dinas pendidikan, orang tua, kepala sekolah, dan juga teman teman semua atas doa dan dukungannya.
“Dari kami memulai latihan awal Pelatda, sangat terkesan dengan program-program latihan yang berbeda setiap harinya, yang tidak pernah kami rasakan atau jalani dari program tersebut baik saat di pelatih awal maupun setelahnya. Tentunya program-program tersebut bertahap,bertingkat,dan berlanjut, mulai dari awal mental kami ditempa lalu fisik,dan juga tehnik, dan disetiap progam sudah beliau jalani terlebih dahulu, tentunya lalu beliau mencontohkan kepada kami,dan akhirnya kami menjalani program tersebut dengan beliau ikut bergabung dalam latihan bersama kami,” kata Najla.
Menurut Najwa, program yang diberikan sangat membantu para atlet dikarenakan sang pelatih ikut turun tangan langsung. Ia mengaku sangat jarang ditemukan pelatih yang seperti ini, yang selalu mendampingi atletnya, bahkan saat program fisik seperti lari, selalu ikut bersama dan seringkali berada terdepan dari atlet.
“hal inilah yg menjadi motivasi bagi kami agar selalu meningkatkan kemampuan disetiap harinya dalam latihan. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak kepada Shihan Arie dan Sensei Hendra karena berkat shihan Arie dan sensei Hendra, karate Aceh sedikit demi sedikit mulai maju dan dilirik oleh orang orang,” tambah Najla.
“Medali yang kami dapatkan ini spesial kami persembahkan kepada pelatih, yang selalu melatih dengan berbagai macam program yang tidak pernah kami jalani sebelumnya, sehingga kami dapat meraih prestasi sampai hari ini,” ujar Najla atlet kumite putri yang akrab disapa Lala. Ia juga menyampaikan bahwasanya tehnik yg ia miliki terus bertambah, bervariasi, dan berkembang berkat materi latihan dari Shihan Arie.
“Saya merasakan banyak perubahan, dari segi fisik yang dulunya tidak kuat lari, alhamdulillahnya sekarang sudah mampu mengikuti langkah yang lain,mengulang-ulang gerakan kata yang dulunya cepat kelelahan tapi sekarang berapa banyak pun diulang insya Allah saya sudah lebih mampu konsisten. Tentunya banyak sekali tehnik-tehnik gerakan yang saya sadari bahwa inilah tehnik sebenarnya dan baru saya dapatkan setelah latihan dengan Shihan Arie,dan saya juga sangat bersyukur dan mengucapkan terimakasih banyak berkat beliau kemampuan saya meningkat pesat dari awal Pelatda sampai detik ini,dan saya berharap berkat hadirnya beliau ini kami bisa terus mempersembahkan yang terbaik untuk Aceh,” ungkap Lala.
Masing-masing medali yang berhasil direbut pada kejuaraan Internasional Mayor’s Cup Karate Championship Malaysia sebgai berikut.
Medali emas oleh Gebrina Najwa Andini (kata perorangan putri), Najla Syakira (-55 kg Kumite Putri), dan Ersi Wirasian-Tasya Bulan Suci Fanti-Tiara Yuhanz (kata beregu putri).
Selanjutnya dua medali perak diraih oleh Ersi Wirasian (kata perorangan putri), dan Azmi Nasrullah Siregar (kelas 60 kg kumite putra).
Sementara M. Farizi (Kelas -67 kg Kumite Putra) yang sebelumnya diprediksikan meraih medali emas, harus terhenti di babak semifinal akibat cedera lutut yang dialami saat berlaga melawan karateka asal Yordania. Padahal Farizi sudah unggul 7-0.[]