Pidie, Beaktual.com – Jelang memasuki Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriah, Lembaga Wali Nanggroe Aceh melakukan kegiatan meuseuraya membersihkan Masjid Baitul Azma Lilmukminin, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie, Jumat 9 April 2021.
Katibul Wali Nanggroe, Azwardi mengatakan, kegiatan yang dilakukan lembaga yang dipimpinnya tersebut merupakan bagian dari kegiatan Program New Safari Ramadhan Pemerintah Aceh, melalui Sekretariat Lembaga Wali Nanggroe Aceh. Kegiatan tersebut mengusung tema “Gerakan BEREH (Bersih Rapi Estetika dan Hijau) Mesjid dan GESID (Gerakan Vaksinasi Covid 19) Aceh di 54 Mesjid pada 23 Kabupaten/kota se-Aceh.
“Keurukon Katibul Wali (Sekretariat Wali Nanggroe Aceh) sebagai satuan kerja Pemerintah Aceh melakukan meuseuraya atau gotong royong di Kecamatan Mutiara Timur,” kata Azwardi.
Azwardi menyampaikan salam dari Gubernur Aceh Ir H Nova Iriansyah MT dan Sekretaris Daerah Aceh dr Taqwallah M.Kes kepada masyarakat setempat. Gerakan Bersih Rapi Estetika dan Hijau di masjid tersebut merupakan program menyambut bulan Ramadhan dengan tujuan agar mesjid yang akan digunakan nanti menjadi lebih bersih dan nyaman.
Kegiatan tersebut, tambah Azwardi melibat sejumlah elemen masyarakat setempat, mulai Camat, Kepala Puskesmas, para kepala desa di Kecamatan Mutiara Timur, pengurus masjid setempat, Babinsa dan masyarakat umum.
Selain membersihkan masjid, kegiatan New Safari Ramadhan yang dilakukan Lembaga Wali Nanggroe kali ini juga turut melakukan penghijauan dengan penanaman sejumlah pohon di sekitar masjid. “Kami juga membantu sejumlah peralatan, antaralain alat kebersihan seperti sapu, alat pel, tong sampah, karpet, cat, serta tanaman dalam pot,” jelas Awardi.
Insya Allah pada 5 Ramadhan Azwardi mengatakan, pihaknya akan kembali ke Masjid Baitul Azma Lilmukminin, dan akan melaksanakan Shalat Tarawih bersama dengan masyarakat dan ikut serta membawa penceramah dari tingkat Aceh.
Pengurus Masjid Masjid Baitul Azma Lilmukminin mengaku menyambut baik kegiatan meuseuraya yang dilakukan oleh Lembaga Wali Nanggroe Aceh ditempatnya.
Antusiasme masyarakat setempat yang ikut terlibat dalam langsung dalam kegiatan meuseuraya jelang Bulan Ramadhan menurutnya menjadi indikasi bahwa masyarakat sangat senang atas adanya kegiatan tersebut.[]