Banda Aceh, Beaktual.com – Hari Kesehatan ke-60 adalah momentum yang tepat untuk mengampanyekan Pola Hidup Bersih dan Sehat kepada masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh Pj Ketua TP PKK Aceh Safriati, dalam sambutannya pada peringatan Hari Kesehatan Nasional yang ke-60 dan Peluncuran Layanan Pusat Konseling Laktasi di Rumah Sakit Ibu dan Anak, Rabu 13 November 2024.
“HKN adalah momentum tepat menyosialisasikan PHBS, tentu saja dari lingkup terkecil. Dalam konteks ini kaum Ibu memiliki peran penting menyosialisasikan dan membiasakan PHBS, karena Ibu adalah patron bangsa. Jika keluarga bersih fan sehat, maka lingkungan akan sehat. Jika semua sehat, maka upaya kita mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045 akan terwujud,” ujar Safriati.
Karena itu, wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Dekranasda Aceh itu mengapresiasi Duta Hand Higyen dan mengajak para Duta tersebut untuk terlibat aktif dalam kampanye di sekolah-sekolah.
“Tangan yang bersih adalah awal dari menjaga kesehatan, karena melalui tanganlah asupan makanan masuk ke saluran cerna yang akan mempengaruhi kesehatan tubuh,” kata Safriati.
Sementara itu, dalam konteks menjaga imunitas dan kesehatan anak, Safriati sangat menyayangkan jika ada kaum ibu yang enggan menyusui anak-anaknya. “Padahal, kolostrum pada ASI merupakan antibodi terbaik untuk membentuk imunitas anak dan hanya ada di ASI.”
Tak hanya itu, Safriati juga menyesalkan adanya tren pumping di kalangan ibu-ibu muda. “Pumping mungkin baik untuk asupan bayi, tapi tentu tidak akan mampu membangun kedekatan emosional antara ibu dengan anandanya di masa mendatang. Karena itu, jika tidak ada kendala, maka sebaiknya berikan asi kepada anak secara langsung,” imbau Safriati.
Wanita yang akrab disaoa Kak Nana itu menyarankan agar keluarga, terutamankaum Ibu untuk selalu menanamkan budaya baik dan budaya sehat sejak dini.
“Mulai dari cuci tangan, do’a setiap sebelum beraktifitas, serta memperkenalkan makanan dan jajanan sehat. Jika sejak dini kita perkenalkan, maka akan makin mudah tertanam dalam benak anak-anak kita, sehingga saat beranjak remaja dan dewasa, hal-hal baik tersebut akan menjadi kebiasaan bagi anak-anak kita, generasi penerus bangsa,” ucap Kak Nana.
“Saya siap berkolaborasi dengan kegiatan ibu-ibu untuk kegiatan apapun. Insya Allah, saya bersama Pak Pj Gubernur bertekad mendedikasikan diri untuk Aceh di masa pengabdian kami yang singkat ini,” imbuh wanita yang juga menjabat sebagai Bunda Literasi Aceh itu.
Safriati juga berpesan agar orang tua untuk terus menjadi tauladan dan contoh dalam mengajarkan dan membiasakan hal-hal baik kepada anak-anak karena hal tersebut merupakan tindakan preventif yang sangat baik bagi anak-anak.
Sementara itu, Direktur RSIA dr Nurnikmah, dalam sambutannya menjelaskan, RSIA memiliki kapasitas sebanyak 103 tempat tidur, yang didukung oleh 35 dokter ahli, dan staf mencapai staf 600 orang lebih serta 15 tempat tidur di ruang NICU.
“Selain Ibu dan anak, kami juga melayani kaum pria berstatus emergency. Kami bertekad untuk mewujudkan RSIA menjadi rumah sakit rujukan dengan pelayanan prima,” kata Nurnikmah.Pada kegiatan tersebut, Safriati didampingi Direktur RSIA juga sempat menyemangati anak-anak yang mengikuti lomba mewarnai di RSIA serta meninjau sejumlah ruang rawat serta menyapa para dokter dan nakes yang sedang bertugas. []